topmetro.news – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tengah melakukan pengawasan ketat terhadap penyeledupan Pekerja Imigran Indonesia (PMI) ilegal.
Gubernur Edy mengatakan pengawasan ketat pekerja imigran ilegal dari Sumut ini, dilakukan karena pandemi COVID-19 sudah terus menurun. Sehingga negara-negara lain membuka kembali tenaga kerja dari negara lain, termasuk dari tanah air ini.
“Nah reda Covid mulai tak benar lagi orang orang ini masuk melalui jalur ilegal,” sebut Gubernur Edy.
Saat pandemi, banyak PMI ilegal dipulangkan dari Kabupaten Asahan dan Kota Tanjungbalai. Untuk itu, mantan Pangkostrad itu, mengatakan masyarakat harus lebih cerdas untuk melihat kondisi bekerja ke luar negeri. Jangan sampai jadi sia-sia.
“Ingatkan kalian saat pandemi Covid di bulan September 2020 dipulangkan migran kita. Sampai jutaan di pulangkan ke Sumut lewat Tanjungbalai dan Asahan sehingga buat kita sibuk,” kata Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengingatkan Wali Kota Tanjungbalai, Warisan Thalib yang baru dilantik jadi Wali Kota definitif, kemarin. Untuk dapat melakukan pengawasan secara ketat penyeludupan PMI ilegal melalui pelabuhan tikus yang di Kota Tanjungbalai.
“Memang ada kesulitan kita juga saat ini. ke Wali Kota Tanjungbalai banyak pintu pintu tikus itu,” ucap mantan Pangkostrad itu.
Kini, Polda Sumut tengah melakukan proses hukum dengan penyelidikan terhadap kasus 213 PMI ilegal yang diamankan di Bandara Kualanamu Internasional Airport, Kabupaten Deli Serdang, berapa waktu lalu.
“Nah itu yang diperketat itu tadi sudah di sampaikan Kapolda soal migran yang saat ini ada persoalan karena ilegal. Ada 213 orang yang sedang ditangani,” tandas Gubernur Edy.
Penulis | Erris